Disebut-sebut sebagai trend diet terbaru, makan dengan tenang dan hening bisa menjadi kunci menjaga lingkar pinggang Anda.
Para peneliti di Brigham Young dan Colorado State menemukan bahwa orang yang dapat mendengar suara kunyahan mereka sendiri, mendengar saat makanan ditelan, cenderung makan lebih sedikit. Sebaliknya, makan sambil mendengarkan musik atau menonton TV dapat memicu makan berlebihan tanpa disadari.
The Huffington Post UK melaporkan, untuk mendapatkan hasil tersebut, peneliti telah melakukan tiga percobaan berbeda demi menunjukkan kekuatan gaya diet baru yang mereka sebut Crunch Effect.
Dalam satu percobaan, peserta yang mendengarkan suara keras dari headphone saat makan, menghabiskan pretzel sebanyak 4 buah, sedang mereka yang makan dengan hening hanya menghabiskan 2,5 buah. Para peneliti percaya, mendengarkan kunyahan bisa membantu tubuh dalam merasakan sinyal kenyang lebih cepat.
Suara adalah bagian penting dari proses makan, tapi seberapa besar peranannya, belum diteliti lebih lanjut.
"Namun secara keseluruhan, peneliti dan responden telah membuktikan bahwa mendengar suara kunyahan merupakan isyarat sensorik penting dalam pengalaman makan," kata rekan penulis studi Gina Mohr dalam siaran pers.
Medical Daily melaporkan, hasil studi tersebut memperkuat studi tahun 2007 yang menemukan, orang-orang yang terganggu ketika makan, cenderung makan lebih banyak.
"Jika orang lebih terfokus pada suara makanan, itu membuat mereka mengurangi porsi makan," kata BYU Ryan Elder dalam siaran pers.
“Hanya saja, itu tidak berarti kita harus selalu makan dalam kesunyian. Kunci yang utama ialah adalah makan dengan sadar. Dan indra Anda adalah cara untuk mendapati makan secara sadar," tulis Medical Daily.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar