Harga emas dunia naik lebih dari 1 persen pada Selasa (22/3/2016) waktu setempat setelah aksi teror bom di Brussels, Belgia.
Sebanyak tiga ledakan di bandara Zaventem dan satu ledakan di stasiun Maelbeek telah menewaskan lebih dari 30 orang.
Aksi teror bom tersebut terjadi 4 hari setelah penangkapan Salah Abdeslam yang diduga kuat sebagai salah satu pelaku penyerangan di Paris, Perancis, beberapa waktu lalu.
Usai ledakan di Brussels, Eropa berada pada kesiagaan tinggi, dan Perancis menambah 1.600 personel polisi untuk berpatroli di wilayah perbatasan.
Berita ini membuat harga emas melonjak.
Pekan lalu, harga emas sempat anjlok, tetapi kembali naik menjadi 1.253 dollar AS per ons.
Indeks harga emas dunia pun naik 0,69 persen.
Selain itu, harga perak pun ikut terkerek.
Menurut ekonom Rabobank Eurozone, Emile Cardon, investor tidak terburu-buru menuju aset aman secepat yang diperkirakan.
"Ini semua disebabkan oleh peristiwa di Brussels. Namun, reaksinya tertahan, yang juga menunjukkan bahwa setelah penyerangan terjadi, pasar sudah belajar untuk terbiasa dengan hal seperti ini," ujar Cardon.
Akan tetapi, analis lain menyatakan, penyerangan ini secara tidak langsung menjadi penggerak aksi investor.
Menurut analis Societe Generale Robin Bhar, sebelum ledakan di Brussels, ada komentar yang dangkal dari pejabat The Fed bahwa peningkatan suku bunga menjadi agenda pada bulan April.
"Saya sudah berpikir bahwa akan ada pelemahan harga emas. Namun, jelas, ini adalah saat aman untuk membeli emas yang harganya naik setelah ledakan di Brussels," ujar Bhar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar