dollar AS meneruskan penguatan selama sebulan. Sementara indeks AS turun dalam dua hari seiring penurunan harga minyak. emas dan aset negara berkembang terkoreksi seiring spekulasi bahwa Federal Reserve akan meningkatkan suku bunga.
Mata uang AS meneruskan kenaikan dalam empat hari seiring sinyal Federal Reserve bersiap untuk menaikkan suku bunga pada setiap pertemuan. Yakni ketika data ekonomi keluar, mereka siap mengetatkan kebijakan moneter.
Produsen energi memimpin dorongan penurunan pada indeks S&P 500 menjadikannya penurunan terbesar dalam dua minggu dan mendorong indeks Russel 2000 turun 2 persen.
Adanya apresiasi untuk mengarahkan indeks ke jalur hijau kembali dilemahkan oleh melemahnya harga bahan baku mentah, dengan Indeks Komoditas Bloomberg memposting dua perdagangan terburuk dalam dua bulan.
Saham negara berkembang juga turun setelah lima hari reli dan harga emas terpuruk lebih dari dua persen.
"Cerita besar dalam beberapa bulan lalu adalah penurunan percaya diri dan lalu kembalinya percaya diri. pasar terus berjuang dengan impikasi dari Fed," kata Brad McMillan, chief investment officer Commonwealth Financial Network di Waltham, Massachusetts.
dollar AS mengalami kenaikan selama empat hari dibanding euro, berdasarkan Bloomberg Dollar Spot Index. Dollar naik 0,7 persen di New York dibanding 10 mata uang lain.
Dollar juga naik dibanding 16 mata uang lain, naik 0,3 persen ke 1.1183 dollar AS per euro. Dollar juga naik 0,1 persen ke level 112,42 yen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar